Cerita Seks Kusaksikan Istriku selingkuh dengan keponakanku

Cerita Seks Kusaksikan Istriku selingkuh dengan keponakanku
Di rumahku tinggal aku (36 tahun, asal pulau Pariwisata), istriku Ayu (nama panggilan istriku sesuai dgn orangnya) yang cantik molek, kulit kuning langsat sebab turunan dari kota kembang, rambut lurus hitam lebat dan ini sama dgn bulu kemaluannya yang hitam dan lebat, umurnya baru 34 tahun dan hidung mancung, lalu ada dua orang laki-laki lagi yang tinggal di rumahku, yaitu Dani, anakku yang baru berumur tiga tahun dan Wisnu (25 tahun) keponakanku yang awalnya numpang tinggal sebab keperluan mencari kerja dan saat ini tidak lagi tinggal di rumahku sebab telah aku suruh pulang sebab menyangkut perselingkuhan dgn istriku.

Jadi sesdh selama tiga hari aku mencoba menggoda benteng ketahanan istriku dgn cara tidak bertegur sapa dan tidak memberikan kebutuhan biologisnya, ada sisi lain yang aku bisa nikmati, yaitu aku melihat perubahan tingkah dari istriku, tingkah laku yang serba salah, tidur tidak tenang dan banyak lagi hal-hal yang sebelumnya tidak pernah aku lihat. Hal ini entah sebab aku yang memberikan ekstra perhatian secara sembunyi-sembunyi atau memang sebab akibat dari situasi perseteruan antara aku dan istriku. Suatu malam, kulihat jam menunjuk di angka sembilan malam, saat itu hari keenam aku membisu, aku sengaja pura-pura tidur duluan dan aku yakin istriku tidak lama pasti menyusul masuk kamar seperti biasanya. Pada jam-jam segitu, umumnya kami masih nonton TV bersama di ruang keluarga termasuk juga Wisnu keponakanku.

Sebenarnya aku sendiri belum ngantuk tapi aku hanya mau tahu tingkah laku istriku saja. Beberapa menit aku pura-pura sdh tidur dgn sedikit mengeluarkan suara dengkur dan terlihat bayang-bayang (sebab pakai lampu tidur) saat itu istriku susah tidur. Dan aku nyaris tidak percaya dgn apa yang aku lihat bahwa istriku memainkan tangannya di selangkangannya sendiri. Awalnya hanya tangannya yang terlihat bergerak, digesek-gesek naik turun dgn irama yang teratur tapi sesdh beberapa saat setelah itu, kulihat istriku melepaskan CD-nya dan gerakan tangannya semakin tidak beraturan dibarengi nafas yang semakin ngos-ngosan. Darahku berdesir dan hampir aku tidak bisa menahan nafsuku sendiri saat melihat istriku terengah-engah sebab nikmat yang dibuatnya sendiri. Tapi aku tetap pada pendirianku semula, aku seolah-seolah masih sakit hati dan tidak mau bertegur sapa, jadi saat itu aku hanya menikmati tingkah sensual istriku.

Dua hari berikutnya, aku lakukan hal yang sama, yaitu sekitar jam sembilan aku masuk kamar. Beberapa menit aku tunggu, istriku tidak masuk kamar seperti biasanya dan aku sengaja menunggu reaksi selanjutnya sebab aku sendiri belum merasa mengantuk. Sekitar setengah jam, istriku belum masuk juga, tapi aku sayup-sayup mendengar istriku bicara dgn seseorang. Dan beberapa saat setelah itu, istriku masuk kamar tapi cuma sebentar dan setelah itu keluar lagi dgn menutup pintu secara perlahan tidak seperti biasanya, mungkin dikiranya aku sdh tertidur pulas pada saat istriku masuk kamar. Aku semakin mau tahu, apa yang akan dilakukan istriku selanjutnya dan bebarapa menit setelah itu, aku mendengar pintu kamar sebelah, yaitu kamar Wisnu keponakanku ditutup, tapi suara TV masih menyala.

Aku pikir keponakanku pergi tidur dan istriku masih nonton TV sendiri. Sekitar lima belas menit, aku mau melihat apa yang dilakukan istriku dgn cara naik di atas kursi melihat melalui jendela ventilasi, tapi di sekeliling ruangan keluarga tidak terlihat seorang pun, hanya TV yang menyala, lalu aku bertanya dlm hati kemana perginya istriku, mungkinkah ke kamar mandi, tapi sayup-sayup kudengar ada suara-suara yang sedikit mencurigakan. Dlm hati aku berpikir, mungkinkah istriku masturbasi di kamar mandi. Sebab semakin penasaran, maka secara perlahan, aku keluar kamar dan bergerak ala detektif mencari asal suara yang mencurigakan itu.

Hampir aku tidak percaya, datangnya suara dari kamar keponakanku. Sebab diluar dugaanku, aku harus bertindak cepat untuk mengetahui apa yang dilakukan istriku di kamar keponakanku sendiri, hatiku berdebar-debar dan aku sadar tidak boleh ceroboh dlm bertindak, maka secara perlahan kuambil kursi untuk melihat sedang apa mereka di kamar keponakanku. Astaga apa yang kulihat, istriku sedang berciuman mesra dgn Wisnu, hampir aku langsung mendobrak pintu kamar keponakanku, tapi aku gemetar bercampur rasa penasaran dan ada perasaan unik tersendiri begitu melihat istriku bergumul dan bermesraan dgn orang lain, sesampai kuputuskan untuk mengintip perselingkuhan yang dilakukan istriku. Sebenarnya ada rasa mau marah dan cemburu, tapi di sisi lain, ada perasaan lain yang membuat aku berdebar-debar mau menyaksikan.

Kulihat mereka masih ciuman sambil bersandar di dinding, tangan kanan istriku telah merogoh batang kejantanan Wisnu yang masih pakai celana pendek dan tangan tangan Wisnu meremas-remas buah dada istriku yang masih pakai daster. Jantungku semakin berdebar dan tidak terasa aku ikut terangsang sebab selama ini aku pun menahan nafsuku. Terlihat keduanya sangat bernafsu, terutama istriku. Sambil tangan kanan tetap meremas dan mengocok batang kemaluan Wisnu, tangan kirinya melepaskan kancing dasternya dan dlm beberapa saat, dasternya merosot ke lantai, sedang tangan Wisnu terlihat berusaha membuka kaitan BH istriku, lalu mulut Wisnu beralih ke puting susu istriku. Terlihat istriku menggeliat keenakan. Dan tangan istriku tidak ketinggalan, membuka kancing celana Wisnu dan langsung melorotkan CD Wisnu. Terlihat batang kemaluan Wisnu telah tegak dgn gagahnya, besar dan panjangnya hampir sama dgn punyaku, hanya punya Wisnu agak sedikit bengkok ke atas dan agak lebih kuning dari punyaku, mungkin sebab dia masih perjaka dan belum pernah diasah.

Dan sesdh kedua-duanya telanjang bulat, mereka bergeser ke arah ranjang dan sambil masih berciuman, istriku direbahkan dgn kaki masih di lantai. Terdengar suara permohonan istriku pada Wisnu, “Wisnu cepat masukkan barangmu.. cepaat..!”Mereka terlihat terburu-buru. Sebab terlalu lebatnya bulu kemaluan istriku, batang kejantanan Wisnu tidak bisa langsung masuk, dan tangan Wisnu terlihat menyibakkan bulu-bulu kemaluan istriku. Batang kejantanannya digesek-gesekkan mau masuk, tetapi terlihat agak susah. Perlu diketahui, istriku saat melahirkan Dani dgn cara operasi caesar, jadi sampai saat ini, lubang senggama istriku masih normal dan sempit. Sebab agak mengalami hambatan memasukkan batang kejantanannya, lalu istriku sedikit membuka selangkangannya dan, “Bless..” masuklah kepala batang kejantanan Wisnu.

Wajah Wisnu terlihat nyengir kegelian yang nikmat dan dgn daya tekan ke depan batang keperkasaan Wisnu amblass ke liang senggama istriku. “Ohh.. ohh..” keluh kenikmatan istriku. Dgn posisi badan istriku rebah di ranjang dan kaki sedikit diangkat dan kedua tangan istriku dirangkulkan di leher Wisnu, sedang Wisnu sendiri dgn posisi berdiri dan tangannya bertopang pada ranjang, terlihat mereka menikmati kocokkan-kocokkan yang dibuatnya. Hanya beberapa saat, kocokkan batang kemaluan Wisnu semakin cepat dan terlihat mata Wisnu meram melek dan istriku memprotesnya. “Jangan dulu Wis.. jangan dulu.. Aku belum apa-apa Wis..” pinta istriku. Dan terdengar suara rintihan nikmat Wisnu, “Ehh.. eeh.. creet.. cruutt..”Mungkin sebab belum berpengalaman, dia tidak bisa mengendaliakan senjatanya dan dlm hati, aku bersyukur bahwa istriku tidak mendapatkan kenikmatan dari Wisnu dgn harapan nantinya minta dilanjutkan dgnku, suaminya.

Kulihat istriku memukul-mukul pundak Wisnu. “Kamu ini gimana sih..? Baru beberapa menit sdh keluar.. Aku belum apa-apa..” kata istriku. Wisnu sambil ngos-ngosan menjawab, “Maaf Tante, Wisnu belum pengalaman.. “Wisnu merebahkan diri telentang di ranjang, batang kejantanannya semakin mengendor, lunglai basah kuyup akibat campuran cairan spermanya dan lendir dari liang senggama istriku. Terlihat istriku mengambil kain untuk membersihkan kemaluannya dari semprotan dan tetesan sperma Wisnu dan dilanjutkan membersihkan batang kemaluan Wisnu. Kupikir berakhirlah adegan ranjang mereka.

Ternyata dgn kelihaian istriku serta nafsu yang masih belum terlampiaskan, batang kejantanan Wisnu diusap-usap, dielus dan dikocok-kocok lembut oleh tangan lentik istriku. Akhirnya terlihat mulai mengembang lagi batang keperkasaan Wisnu. Biasanya aku kalau habis main dgn istriku, batang kejantananku tidak bisa bangun lagi, mungkin sebab tempo permainan yang amat lama dan biasanya istriku langsung terkulai lemas sama seperti aku yang selanjutnya tertidur lelap. Kini batang keperkasaan Wisnu tegak menantang kembali dan istriku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Dgn posisi Wisnu tetap telentang, istriku mengatur posisi jongkok, persis di atas batang keperjakaan Wisnu. Otomatis, dlm hal ini, istriku yang berperan. Tangan kanannya memegang batang keperkasaan Wisnu dan menuntun masuk ke lubang kemaluannya. Selanjutnya, istriku bergerak naik turun. Terlihat pantatnya yang kuning mulus berayun seirama dgn gerakannya. Dlm beberapa menit, terdengar rengekkan nikmat istriku, “Ooohh.. oohh.. oohh.. oohh..”Istriku melenguh nikmat dan kocokannya semakin kencang dan, “Ooohh.. oohh.. oohh..” semakin panjang lengkuhannya. “Ooohh.. Wisnu.., Aku mau keluar Wis.. Ooohh..”Batang keperkasaan Wisnu menancap semua, amblas dan yang terlihat hanya butir-butir kemaluan Wisnu. Istriku terkulai lemas di atas dada Wisnu. Hal itu dibiarkan saja oleh Wisnu, malah kedua tangan Wisnu meremas-remas pantat istriku.

Beberapa menit setelah itu, Wisnu berusaha membalikkan posisi. Istriku ditelentangkan dan Wisnu bergantian jongkok tepat di atas liang senggama istriku. Lubang kemaluan istriku terlihat mengkilap sebab lendir yang dikeluarkannya. Dgn perlahan, Wisnu mulai memompa naik turun dan pinggul istriku ikut menggoyang ke arah kiri dan kanan. “Ooohh.. oohh..” terpaksa batang kemaluanku kukocok sendiri sebab tidak tahan melihat adegan panas istriku. Kocokan Wisnu kali ini lama sekali, tidak berhenti-berhenti dan terdengar istriku minta dipercepat gerakan mengocoknya batang keperkasaan Wisnu. “Teruuss.. teruuss.. cepat kocok terus Wis.., cepat lagi Wis..!” sampai terdengar suara kocokan batang kejantanan Wisnu di liang senggama istriku, “Pleekk.. pleekk.. pleekk..”Wisnu mulai melenguh lagi, “Ohh.. eehh.. oohh.. eehh..”Istriku tidak ketinggalan, juga ikut mendesah, “eehh.. eehh.. eehh.. eehh.. teruuss..! terruuss..! Aku mau keluar lagi Wiiss..! Ooohh..”Wisnu menekan batang kemaluannya kuat-kuat di lubang kemaluan istriku sebab kedua tangan istriku merangkul pantat Wisnu untuk ditekankan ke arahnya.

Aku pikir, Wisnu juga sdh keluar maka batang kemaluanku kukocok terus sampai spermaku muncrat juga. “Ooohh.. creett.. crett..”Beberapa menit setelah itu, terdengar istriku bicara pada Wisnu, “Cabut dulu kont0lmu Wis..!”Wisnu mencabut batang kemaluannya dari jepitan liang senggama istriku. Istriku berbalik tengkurap, mau apa lagi mereka. Ternyata kejantanan Wisnu masih terangsang berat. “Masukkan lagi kont0lmu Wis.. cepaatt..!” pinta istriku lagi. Agak sedikit berjongkok, dimasukkan lagi ke liang senggama istriku. “Ooohh..” terdengar istriku menikmatinya, “Wis.. terasa mengenai dinding rahimku, Wis..!”Wisnu mulai bergerak maju mundur mengaduk-aduk kemaluan istriku lagi”Ooohh.. nikmatnya memek Tante.., oohh enak sekali kalau begini Tante.. semakin enak Tante..”Istriku menikmatinya, “Teruuss.. kocok teruuss Wis..! Aku merasakan kont0lmu semakin enak saja Wis..! Teruuss.. Wis.. teruss..!”Semakin Wisnu mendapat angin segar, maka dikuatkan kocokkannya dan, “Plookk.. plookk.. plookk.. cleepp.. cleepp.. plookk.. oohh.. oohh.. nikmat Tante. Memek Tante semakin hangeett Tante, oohh.., plokk.. plookk.. cleepp.. plookk.. cleepp.. oohh, Wisnu mau keluar Tante.. oohh.. oohh.. Creett.. creett.. cruutt..”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita Seks Istriku Di setubuhi Oleh Temanku sendiri

Cerita Dewasa Aku Menikmati Istriku Selingkuh dan Diperkosa

Cerita Seks Kusaksikan Istri Bersetubuh dengan tukang pijat